Jakarta – cuan128 Gempa bumi dengan magnitudo (M) 4,1 mengguncang Bogor, Jawa Barat pada tanggal 10 April 2025. BMKG menyebutkan bahwa gempa di Bogor tersebut disebabkan oleh Sesar Citarik.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip). Episenter Gempa Bogor terletak pada jalur Sesar Sesar Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri (Sidarto, 2008)
“Pembangkit Gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip) sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG,” ujar Daryono dalam keterangannya, Jumat (11/4/2024).
Lantas, apa itu Sesar Citarik? Bagaimana ciri-cirinya? Simak informasi di bawah ini.
Apa itu Sesar Citarik?
Dilansir situs Kementerian ESDM, Sesar Citarik mempunyai orientasi utara timur laut-selatan barat daya, memanjang namun tersegmentasi melalui Pelabuhan ratu, Bogor, hingga Bekasi. Sesar ini diperkirakan telah aktif sejak belasan juta tahun lalu dan masih aktif hingga saat ini dengan mekanisme sesar geser/mendatar mengiri (sinistral strike slip).
Merujuk pada jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral berjudul “Dinamika Sesar Citarik” yang ditulis oleh Sidarto, sesar ini dicirikan oleh kelurusan Sungai Citarik sehingga disebut dengan Sesar Citarik.
Sesar Citarik paling tidak sudah ada sejak periode tektonik Miosen Tengah, yang merupakan sesar aktif secara transtensional. Pada periode tektonik Plio-Plistosen dan periode Kuarter, Sesar Citarik sebagai sesar mendatar mengiri, dengan kemiringan ke arah barat laut.
Aktivitas Sesar Citarik
Sesar Citarik memotong Pulau Jawa di bagian barat, yang memanjang dari Samudera Hindia, pantai bagian tenggara Teluk Pelabuhanratu, Kota Pelabuhanratu, Sungai Citarik, Bogor, perbatasan Bekasi dan Jakarta; dan menerus ke Laut Jawa.
Sesar Citarik memotong endapan aluvium (Dataran Pantai Jakarta) yang berumur Resen, sehingga sesar ini merupakan sesar aktif. Sesar aktif bergerak secara perlahan-lahan sepanjang waktu sampai sekarang.
Akan tetapi, pergerakan atau pergeseran batuan tersebut ditahan oleh gaya geser batuan (friction). Pada suatu waktu, gaya yang terakumulasi besarannya melebihi besaran gaya geser batuan sehingga batuan pada sesar (yang sulit bergerak akibat gaya gesekan batuan) melepaskan energi dan menimbulkan suatu getaran yang disebut sebagai gempa bumi.
Sesar Citarik merupakan sesar aktif yang cukup besar, padahal sesar ini melalui daerah-daerah penting, seperti Jakarta, Bogor, dan Bekasi yang merupakan daerah penyangga perkembangan penduduk Jakarta, dan Pelabuhanratu yang merupakan daerah wisata pantai dan sebagai ibu kota Kabupaten Sukabumi.
Sesar ini perlu diwaspadai, terutama dalam perencanaan pengembangan kota di daerah tersebut karena pada suatu waktu dapat menimbulkan gempa bumi. Khusus di daerah Pelabuhanratu yang merupakan daerah wisata pantai, perlu dibangun suatu alat peringatan tsunami karena bencana ini dapat terjadi oleh pengaruh subduksi yang terletak di Palung Jawa, dan diakibatkan oleh aktivitas sesar yang memanjang ke arah LautanHindia.
Tidak ada komentar